Senin, 02 Juli 2012

Fundamental masih bagus, kok dijual?

Pada pertengahan 2008, sy invest di perusahaan multifinance dengan harga Rp2.000 per lembar. Saat krisis Oktober 2008  sempat menyentuh low point di Rp1450 tapi saya tetap bertahan. Lalu setahun kemudian yaitu  di akhir tahun 2009. Karena ingin beli ruko,  sy jual dengan harga Rp4000. Hasilnya Two Bagger (100% untung)untuk DP pembelian ruko tersebut.
Ruko dibeli KPR di Maret 2010 dengan harga 250juta. Menghasilkan sewa Rp12.5 juta setahun (5% laba). Tapi prsh yang saya jual di Rp4000 tersebut, saat ini menghasilkan dividen Rp800 per lembar (18% laba didistribusikan setelah pajak). Hiks.. sy menjual investasi 18% sy utk property yang menghasilkan 5%.

Padahal saat itu saya melihat adanya fundamental yang bagus, dengan rincian EPS sbb:

12/31/2010
12/31/2009
12/31/2008
2007
2006
1,467.91
1,212.40
1,020.23
560.00
464.00

Average Growth (pertumbuhan rata-rata) = 36%.
PER dengan harga Rp4000 dan EPS proyeksi di Rp1.467 masih ada di PER 3.
Earning yield yaitu EPS/harga (Rp1.467 dibagi Rp4000), juga berada dikisaran 36% laba.

Perusahaan ini cukup berfundamental bagus karena Growth 36%, Earning Yield 36% (atau PER = 2,7) dan ROE di 40. Tapi saya jual perusahaan fundamental ini. Hiks.
Harga saat ini Rp10.000 menjadi pelajaran berharga buat sy, utk tidak membuang bunganya (flowers) dari perusahaan yang berfundamental bagus.
EPS Desember 2011 adalah Rp1580.  Berarti Earning Yieldnya adalah 15,8% apakah masih bagus untuk dicollect Entahlah karena pada Quarter I 2012 terjadi penurunan laba, serta adanya nilai utang yang meningkat dari DER 1 pada tahun 2010 menjadi DER 2 pada tahun 2011.

Perusahaan berfundamental bagus memang layak dikoleksi. Jika pada tahun-tahun selanjutnya perkembangan masih bagus, maka layak untuk dipertahankan selamanya. Selama fundamental tidak melorot. Semoga.