Sewaktu sempat beli Waskita Karya di 2029 (awal tahun 2018) per lembar,lalu jual di 1600 (awal Oktober 2018), dan loss 30% rasanya pahit sekali, hal ini karena baru sadar ada sisi fundamental yang baru terlihat yaitu dari sisi operating cash flow yang negatif, sehingga teringat ujaran Warren Buffet bahwa
Rabu, 24 Oktober 2018
5 Prinsip Pemilihan Bisnis
Assalamualaikum Wr Wb
Sewaktu sempat beli Waskita Karya di 2029 (awal tahun 2018) per lembar,lalu jual di 1600 (awal Oktober 2018), dan loss 30% rasanya pahit sekali, hal ini karena baru sadar ada sisi fundamental yang baru terlihat yaitu dari sisi operating cash flow yang negatif, sehingga teringat ujaran Warren Buffet bahwa
Sewaktu sempat beli Waskita Karya di 2029 (awal tahun 2018) per lembar,lalu jual di 1600 (awal Oktober 2018), dan loss 30% rasanya pahit sekali, hal ini karena baru sadar ada sisi fundamental yang baru terlihat yaitu dari sisi operating cash flow yang negatif, sehingga teringat ujaran Warren Buffet bahwa
Minggu, 21 Oktober 2018
LPPF Matahari yang Memberikan Dividen Besar
Saat ini dividen LPPF adalah 457 dengan harga per 21 Oktober 2018 di 6000 an atau dividen rate sekitar 6,8% ... maknyus kan bro..
Kita liat fundamentalnya di 5 sisi yaitu
1. Sales growth nya
2. EPS atau laba growth nya
3. Equity growth nya
4. OCF growth nya
5. DER nya
klo salesnya
2018 (proyeksi) 18 Trilyun
2017 17,5 Trilyun
2016 17,2 Trilyun
2015 16 Trilyun
2014 14,4 Trilyun
2013 12,7 Trilyun
lumayan naik dari 2013 ke 2018 dari 12,7 Triyun ke 18Trilyun
klo Laba nya
2018 (proyeksi) 1,96 Trilyun
2017 1,9 Trilyun
2016 2 Trilyun
2015 1,78 Trilyun
2014 1,42 Trilyun
2013 1,15 Trilyun
lumayan naik dari 2013 ke 2018 dari 1,15 Triyun ke 1,96 Trilyun
Kayaknya growthnya ga sampe 15 %, mungkin growth nya sekitar 10% (pesimis)
Equity
2018 2,3 Trilyun
2017 2,3 Trilyun
2016 1,8 Trilyun
2015 1,1 Trilyun
2014 159 Milyar (ga tahu apakah masih gabung sama MPPA Matahari Hypermart)
2013 minus 781 Milyar (ga tahu apakah masih gabung sama MPPA)
Klo dari OCF nya
2018 2,4 Trilyun (TW2 2018)
2017 2,2 Trilyun
2016 2,5 Trilyun
2015 2,2 Trilyun
2014 1,8 Trilyun
2013 1,6 Trilyun
Klo dari DER
2018 DER 187% debt 4,3T dibanding Equity yg 2,3T.
Klo utk PER8,9 dihitung dari proyeksi EPS 2018 yg 675 dgn harga yang di Rp6.000
Untuk Dividen cukup besar di 6,8%, maka total return jika growth eps nya pesimis hanya 10% selama 10 tahun kedepan maka total growthnya adalah 10% +6,8% = 16,8%
Maka GARPnya adalah hampir 1,8 alias hampir 2 , dgn cara membagi 16,8 dgn8,9 ..
So... beli di PER 8,9 sudah dapet dividen 6,8 % cukup fantastis bukan, apalagi ada kabar LPPF mau buyback dgn cash 1,2Trilyun s.d April 2020... LPPF bisa menjadi salah satu alternatif jangka panjang...
Salam Value Investing..
Btw: Dulu penulis pernah pengalaman beli LPPF di 11.000 di awal 2017 terus sempat cut loss di 9.000 di akhir 2017... sell demikian karena memandang mungkinkah LPPF akan merosot pertumbuhannya, memang benar di 2017 melorot 5,5% dari 2 Trilyun di 2016 ke 1,9 Trilyun di 2017 emang benar terdapat kemerosotan pertumbuhan.. dan penulis rugi 22% hehehehe...pahit juga tapi terpaksa lepas karena faktor fundamental dan dulu belinya di PER 15 yaitu (11.000 dibagi eps 2016 yg 692) karena mengira growth nya LPPF mungkin masih di 15% jadinya penulis kapok beli di PER > 15, dulu penulis menganut prinsip Peter Lynch yg lebih menyukai growth 20% dengan PER yang bisa 20 juga, sekarang penulis menganut prinsip PER nya John Neff dengan PER <10 saja... hehehehe.... hanya dengan syarat growthnya juga bisa 10%...+ dividen...
Kita liat fundamentalnya di 5 sisi yaitu
1. Sales growth nya
2. EPS atau laba growth nya
3. Equity growth nya
4. OCF growth nya
5. DER nya
klo salesnya
2018 (proyeksi) 18 Trilyun
2017 17,5 Trilyun
2016 17,2 Trilyun
2015 16 Trilyun
2014 14,4 Trilyun
2013 12,7 Trilyun
lumayan naik dari 2013 ke 2018 dari 12,7 Triyun ke 18Trilyun
klo Laba nya
2018 (proyeksi) 1,96 Trilyun
2017 1,9 Trilyun
2016 2 Trilyun
2015 1,78 Trilyun
2014 1,42 Trilyun
2013 1,15 Trilyun
lumayan naik dari 2013 ke 2018 dari 1,15 Triyun ke 1,96 Trilyun
Kayaknya growthnya ga sampe 15 %, mungkin growth nya sekitar 10% (pesimis)
Equity
2018 2,3 Trilyun
2017 2,3 Trilyun
2016 1,8 Trilyun
2015 1,1 Trilyun
2014 159 Milyar (ga tahu apakah masih gabung sama MPPA Matahari Hypermart)
2013 minus 781 Milyar (ga tahu apakah masih gabung sama MPPA)
Klo dari OCF nya
2018 2,4 Trilyun (TW2 2018)
2017 2,2 Trilyun
2016 2,5 Trilyun
2015 2,2 Trilyun
2014 1,8 Trilyun
2013 1,6 Trilyun
Klo dari DER
2018 DER 187% debt 4,3T dibanding Equity yg 2,3T.
Klo utk PER8,9 dihitung dari proyeksi EPS 2018 yg 675 dgn harga yang di Rp6.000
Untuk Dividen cukup besar di 6,8%, maka total return jika growth eps nya pesimis hanya 10% selama 10 tahun kedepan maka total growthnya adalah 10% +6,8% = 16,8%
Maka GARPnya adalah hampir 1,8 alias hampir 2 , dgn cara membagi 16,8 dgn8,9 ..
So... beli di PER 8,9 sudah dapet dividen 6,8 % cukup fantastis bukan, apalagi ada kabar LPPF mau buyback dgn cash 1,2Trilyun s.d April 2020... LPPF bisa menjadi salah satu alternatif jangka panjang...
Salam Value Investing..
Btw: Dulu penulis pernah pengalaman beli LPPF di 11.000 di awal 2017 terus sempat cut loss di 9.000 di akhir 2017... sell demikian karena memandang mungkinkah LPPF akan merosot pertumbuhannya, memang benar di 2017 melorot 5,5% dari 2 Trilyun di 2016 ke 1,9 Trilyun di 2017 emang benar terdapat kemerosotan pertumbuhan.. dan penulis rugi 22% hehehehe...pahit juga tapi terpaksa lepas karena faktor fundamental dan dulu belinya di PER 15 yaitu (11.000 dibagi eps 2016 yg 692) karena mengira growth nya LPPF mungkin masih di 15% jadinya penulis kapok beli di PER > 15, dulu penulis menganut prinsip Peter Lynch yg lebih menyukai growth 20% dengan PER yang bisa 20 juga, sekarang penulis menganut prinsip PER nya John Neff dengan PER <10 saja... hehehehe.... hanya dengan syarat growthnya juga bisa 10%...+ dividen...
Kenaikan harga JRPT 5 TAHUNAN
Jaya Real Properti alias Bintaro bergerak di bidang real estate
Saat ini harganya 560 per 21 Oktober 2018
Jika ditilik 5 tahun yang lalu atau 21 Oktober 2013 ternyata harganya 850 eh...
Ini harga per 21 Oktober 2018 di 560
Liat 5 tahun yang lalu
per 21 Oktober 2013 muncul di 850.. jadi harganya kok malah turun yang 850 di menjadi 560 di 21 Oktober 2018..
Klo ditelusuri ternyata
Laba per 2018 (proyeksi) adalah 960 Milyar dgn EPS 66 perlembar (PER 8,5) sedangkan
laba per 2013 adalah 547 Milyar dgn EPS 41 perlembar.(PER 18 )
wah bagaimana mungkin JRPT menjadi lebih murah di harga hari ini, namun sebagian besar trader sepertinya ga mau membelinya.
Dari 2008 sampai 2018 JRPT menunjukan kenaikan 21% kenaikan dalam laba per saham lps
walaupun menunjukan penurunan pada tahun 2018
2018 Rp66(proyeksi -13%)
2017 Rp81
2016 Rp75
2015 Rp64
2014 Rp55
2013 Rp41
2012 Rp32
2011 Rp26
2010 Rp20
2009 Rp14
2008 Rp10
Belum lagi ada deviden sejumlah Rp26 per lembar saham atau sekitar 4,11%
Jadi total returnnya adalah Growth sekitar 10 persen (pesimis) + deviden 4 % menjadi 14 % lawan PER yang hanya 8,5 so GARPnya adalah 14/8,5 atau 1,64 mantap dech...
Equity di semester 2 tahun 2018 adalha 6Trilyun dibanding Debt yang cuma 3,9 Trilyun, DER nya hanya64%, mantap tidak akan bangkrut karena Equity nya hampir dua kali Debtnya hehehehe...
Klo arus kas nya gimana, mari kita lihat
Dengan kas sebesar 1,2 Trilyun di TW II 2018, kelihatannya maknyus dech... artinya klo mau kas tsb dilunasi untuk debt maka debt bisa lunas dgn 3 kali cash nya
Atau data terkait kas lainnya dapat diperoleh di OCF atau operating Cash Flow sbb:
Data OCF di dapat dalam ribuan jadi ocf nya adalah 710 Milyar...
Demikian, salam value investing..
Update: laporan keuangan triwulan 3 tahun 2018 telah terbit dan menyenangkan karena laba jrpt triwulan 3 2018 hanya melemah 6% per lembar saham, dari 52,5 menjadi 49,9 rupiah per lembar saham. Hal ini sedikit lebih baik dibanding perlambatan ditriwulan 2 tahun 2018 yg 16% dari 37,9 menjadi 32,1 rupiah per lembar saham. Berarti ada kenaikan peroleh laba di 3 bulan ini dari nominal dari 14,6 menjadi 17,8.
Kemudian klo diliat dari sisi sales, triwulan 3 2018 dibanding triwulan 3 2017 terdapat sedikit peningkatan...
Saat ini harganya 560 per 21 Oktober 2018
Jika ditilik 5 tahun yang lalu atau 21 Oktober 2013 ternyata harganya 850 eh...
Ini harga per 21 Oktober 2018 di 560
Liat 5 tahun yang lalu
per 21 Oktober 2013 muncul di 850.. jadi harganya kok malah turun yang 850 di menjadi 560 di 21 Oktober 2018..
Klo ditelusuri ternyata
Laba per 2018 (proyeksi) adalah 960 Milyar dgn EPS 66 perlembar (PER 8,5) sedangkan
laba per 2013 adalah 547 Milyar dgn EPS 41 perlembar.(PER 18 )
wah bagaimana mungkin JRPT menjadi lebih murah di harga hari ini, namun sebagian besar trader sepertinya ga mau membelinya.
Dari 2008 sampai 2018 JRPT menunjukan kenaikan 21% kenaikan dalam laba per saham lps
walaupun menunjukan penurunan pada tahun 2018
2018 Rp66(proyeksi -13%)
2017 Rp81
2016 Rp75
2015 Rp64
2014 Rp55
2013 Rp41
2012 Rp32
2011 Rp26
2010 Rp20
2009 Rp14
2008 Rp10
Belum lagi ada deviden sejumlah Rp26 per lembar saham atau sekitar 4,11%
Jadi total returnnya adalah Growth sekitar 10 persen (pesimis) + deviden 4 % menjadi 14 % lawan PER yang hanya 8,5 so GARPnya adalah 14/8,5 atau 1,64 mantap dech...
Equity di semester 2 tahun 2018 adalha 6Trilyun dibanding Debt yang cuma 3,9 Trilyun, DER nya hanya64%, mantap tidak akan bangkrut karena Equity nya hampir dua kali Debtnya hehehehe...
Klo arus kas nya gimana, mari kita lihat
Dengan kas sebesar 1,2 Trilyun di TW II 2018, kelihatannya maknyus dech... artinya klo mau kas tsb dilunasi untuk debt maka debt bisa lunas dgn 3 kali cash nya
Atau data terkait kas lainnya dapat diperoleh di OCF atau operating Cash Flow sbb:
Data OCF di dapat dalam ribuan jadi ocf nya adalah 710 Milyar...
Demikian, salam value investing..
Update: laporan keuangan triwulan 3 tahun 2018 telah terbit dan menyenangkan karena laba jrpt triwulan 3 2018 hanya melemah 6% per lembar saham, dari 52,5 menjadi 49,9 rupiah per lembar saham. Hal ini sedikit lebih baik dibanding perlambatan ditriwulan 2 tahun 2018 yg 16% dari 37,9 menjadi 32,1 rupiah per lembar saham. Berarti ada kenaikan peroleh laba di 3 bulan ini dari nominal dari 14,6 menjadi 17,8.
Kemudian klo diliat dari sisi sales, triwulan 3 2018 dibanding triwulan 3 2017 terdapat sedikit peningkatan...
Sabtu, 20 Oktober 2018
Kenaikan harga ERAA di pertengahan 2018 vs Laporan Keuangan Triwulan II tahun 2018
Kenaikan era yg cukup signifikan sbb:
1.
Naiknya laba era sesuai dgn Laporan Keuangan
Eraa semester 2 tahun 2018 menjadi 3 kali lipat
2.
Naiknya harga saham eraa menjadi 2030 di bulan Oktober 2018 dari sekitar 630 san di Oktober 2016
Naiknya laba era dari 146 milyar menjadi 455 milyar cukup
mengejutkan, hal ini berpengaruh juga pada laba persaham dari 48 menjadi 150,
mengejutkan karena kenaikannya adalah 200% atau menjadi 3 kali lipatnya.
So bagi yang menunggu harga eraa menjadi bagus terjadi jika
fundamentalnya bagus juga yach
Ini penampakan 2 tahun sebelumnya pada tgl 23 Oktober 2016
Tgl: 23 Oktober 2016
Harga: 630
Ini penampakan tgl hari ini yaitu tgl 21 Oktober 2018
Tgl 21 Oktober 2018
Harga 2030
So bedanya lumayan yach dari Rp630 menjadi Rp2030 per lembar atau lebih dari 3x lipatnya.
Jika berinvestasi Rp100juta maka 2 tahun kemudian menjadi Rp300juta. wow...
Ini yang mungkin menyebabkannya:
Langganan:
Komentar (Atom)




